Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2008

ode 7 Rahasia

semua rasa itu cukup dimaknai dan tersimpan dalam kotak hatimu tersusun diantara monumen-monumen hidup secara rahasia agar tidak kehilangan makna dan menjadi hambar ketika terbeber bersama cerita indah dan lebih dalam menyimpannya membuatku cukup membacanya melalui jendela hatimu itu lebih anggun karena semua menjadi rahasia 04:25 19/09/08

ode 6 bunga hati

beberapa saat yang lalu kamu ada disini menanam bunga hati, memupuknya, menyemainya, menciumnya..... tidak beberapa lama cuman sebentar saja akarnya menjuntai diam-diam sesaat setelah kamu pergi akarnya membelukar disaat kamu tidak mengetahuinya apa kamu akan kembali merapikan tumbuhnya? beberapa saat lagi kamu ada disini? sebaiknya jangan kamu beritahu agar dapat kurawat bunga hati seperti apa tumbuhnya sesaat setelah kamu pergi 03:50 17/09/08

Ode 5 dirimu

Sutera bening lembut menghempas dalam dentuman waktu Didalam kotak dimensi tercitra sosokmu Disini dibalik cermin kuberdiri pantulkan citramu Dalam gerak tak seirama menyusun harmoni sendiri Menandai partitur hidup dalam garis-garis alunan nafas Berangkat dari satu titik Menuju titik semula dalam rahasia 19:17 14/09/08

Ode 4 senyummu

Senyum itu tersingkap dari balik tirai hitam legam bermahkota kemilau Ketika kubelai dengan angin nafasmu 12:54 14/09/08

Ode 3 tatapanmu

Tatapanmu dalam bingkai ekor mataku Kusuka itu dengan sangat dalam Terikat menjadi potret dalam imagi Jangan pernah menutup matamu sebab disitu kulihat indah hatimu Menari diatas altar dengan memakai sayapku 04:43 14/09/08

Ode 2 tuturmu

Merah ranum disenja itu Dengan kelopak putih dibunga hatimu Kuharap menyiramnya dengan senyummu Biarkan tumbuh kearah cahaya Agar kemilau tek terperi dan bertuah pada tutur yang cendikia 04:41 14/09/08

Ode 1 pikiranmu

Kala itu dijalan-jalan pikiranmu Kutemukan persimpangan pikiranku Kutelusuri dengan petunjuk sekenanya Kumasih malu bertanya tentang tujuan Kuharus menemukan titik penyeberangan dalam pikiranmu Mungkin kuharus melaluinya dengan petunjuk rasa saja Tapi kuragu nanti emosional menemukan jalan kembali pulang kehatiku Dengan pikiranmu 03:36 14/09/08

misteri

" biarlah mataku tertutup saat jelaslah semua misteri "

tiga bintang

Dari malam kesetiap malam Diujung langit yang berbintang tiga Kulekatkan namamu disitu. Kubaca rupamu yang terbayang senyum Kamu sering menunjuk bintang-bintang itu Dan memberitahukan namanya Tapi itu tidak penting Karena bintang-bintang itu kuberikan nama Seperti namau secara diam-diam Maaf aku mengirimkan tanpa kamu setujui Sebab mungkin ini dapat membahagiakan hati… 22:15:32 wita 18 juli 2008
Pernah ada hari dimana semua Adalah kita yang saling menemukan Dan akan datang hari sedikitpun kamu tidak akan menemukanku sama sekali walaupun itu sesaat maka maaf yang akan mengisi setiap kekosongan yang hampa. Aku undur diri untuk semuanya dalam peristiw… Memerdekakan hidup diujung waktu lain Doa-doa dan harapan menjadi penghubung tak terbatas…… Tersenyumlah

mahkota hati

Kelopak sempurna yang tercabik Bersama mahkota hati yang layu dalam dinding waktu Air mata tidak mampu menyegarkannya Kecewa tidak dapat memupuknya Kepercayaan menjadi vas yang retak Akarnya terjuntai tak menyentuh tanah hati… Bunga-bunga itu tinggal potret berdebu dikanvas hati yang kering 02:35 wita 09 juni 2008

sang nista

Aku memiliki yang tidak kupanyai Aku merindui yang tidak kurasai Aku bayangkan yang tidak ku khayal Aku mendekati yang tidak berjarak Aku menghampiri yang tidak kupahami 09:30 wita 05 juni 2008

bersama gadisku

Pernah di satu waktu Aku bersama gadisku Walaupun kondisi kami lagi payah dan sedih Tapi kuselalu yakin Bahwa hal-hal indah selalu hadir setiap hari Dan kadang terabaikan………… Mungkin hari itu akan kembali Bersama gadisku yang mungkin masih disitu….. 05:23:53 wita 02 juni 2008

cermin

Setiap saat pantulkan realitas Hadapkan,perlihatkan, Tak ada letih Geluti peran kelahiranmu. Citrakan warna, Setiap sudut,lekuk,gestura,begitu detil……. Terimakasih cermin tempatku mengeluh….. 04:30 wita 28 mei 2008

senyum kemerahan

Malam-malam yang berlalu Dalam setiap detik Mengikat wajahmu Dalam polesan keagungan Diujung senyum kemerahan Yang menakjubkan…. Diamlah kata-kata Cuma itu yang sepantasnya 21:33 wita 14 mei 2008

salam

Salam sanak dari jauh Bawa rindu beribu-ribu Bagai gendang bertalu-talu Ikut berdendang tanpa lagu 14:19 wita 14 mei 2008

berkenan

Amin…amin… Semoga doa, harapan Adalah berkenan Disanubari bagi yang diperjalankan Dalam rangkaian nasib Menuju kesimpulan Takdir puncak spiritual…. 02;15 WITA 14 MEI 2008

diam

Kalau diam adalah jawaban Maka senyum bias jadi sebuah kesimpula. Pun tatapan adalah sedekah maka usapan bias jadi bentuk kesempurnaan kemerdekaan…. 00:44 wita 14 mei 2008

air

Air terus mengalir Kadang riak, Tenang bahkan diam Tapi bergerak dengan menguap Melahirkan kesejukan Bumi hati yang kerontang 23:52 wita 15 mei 2008

persimpangan hati

Dipersimpangan tepat ditepi hati. Kaki-kakiku bersilangan Letihku hadir Tanpa petunjuk pada hati mana aku berketetapan, nista, penderitaan, wujud cinta dengan wajah lain… tersungkur lagi… 02:38:42 wita 03 mei 2008

satu kecupan buat alismu

Malam ini dalam sebuah perjalanan mimpi Kutitip satu kecupan buat alismu Namun besok doakan aku Ada disampingmu melakukan Apapun demi kesempurnaanmu… Semoga… 09:03 wita 22 mei 2008

api hidup

Dimatamu mestinya setiap saat kutemukan api hidup… kuharap itu tidak akan padam… kuingin selalu melihatnya saat menatapku… 22 mei 2008 08:33 wita

mataMU

Pejamkan mata Tatap mata di dalam mata Karena itu mataMU 07:32 wita 16 mei 2008

satu melihat

Melihat ke dua arah Berangkat dari satu rasa Melalui jalan kenyataan Berhenti di titik jawaban 14 : 26 wita 21 juni 2008 Di dgreen café…

waktu bersama angin

Ada waktu kala bersahaja bersama bersama angin Tendung tunduk rampai keelokan yang sepi Kesenyapan hati merasa berwarna tatkala mengenal dirinya sendiri Merdekalah jiwa raga yang memaknainya….dalam diam 2008

Hujan atau Korupsi ? lho koq ?

Pada saat hujan turun sering kuucapkan namamu satu-satu Seolah-olah menghitung air dalam jumlah tak terkira, Kadang aku merasa air yang menggenang adalah perasaanku Yang tidak bertemu dan lama tak bertemu Dengan siapapun yang pernah kukkenal dan mengenalku. Sekarang kamu dimana? Apa yang kamu lakukan? Masih ingatkah……….? Ehm….kenapa juga mesti turun hujan Yang menjadi pengantar tanya-tanya tak terjawab. Semoga kemarau cepat menjawab Biar kebingunganku menguap menuju langit Kita berjumpa saja disana karena lebih murah dan lebih lapang Tapi tiba-tiba satu persatu nama kalian bermunculan dimedia massa Ada apa gerangan ? jadi artiskah ? selebriti mungkin ? atlet ? Atau seniman ? Atau apakah yang menarik perhatian orang ! Waow…….saya takjub, saya kagum kalian sudah bias korupsi !? Kuhitung namamu satu-satu,koq temanku yang korup muslim semua? Haaaa……….. ada apa yaaa? Oohhhh …….. mayoritas pejabat kita kan muslim ? Ya….ya… saya mengerti dijebingung

GAMBAR HIDUP

Marilah menggambar hidup dilangit Sebab bumi tak pernah cukup untuk digambari Karena hanya dimiliki sebagian orang saja Jangan pernah membatasi diri kita Marilah membuatnya merdeka Terbebas dari semua keterbatasan Menjadi pemenang dari setiap mimpi-mimpi Renggutlah kemenangan sejati Perlihatkan pada dunia….bahwa gambar Hidup dapat dibuat daimana saja Jangan pernah menyerah pada diri kita Marilah membuatnya bahagia Terlepas dari semua keterkungkungan Menjadi pemenang dari setiap cita-cita 24 mei 2006 21:00 wita Tamalanrea Saat melihat hidup………ehm

aceh ku........

.................xvyztsk Ha..............ha.................ha............... Untukmu Aceh kematian dan kehancuran Adalah kewajaran .................xvyztsk Ha..............ha.................ha............... Untukmu Aceh buatku tak mampu berpikir Adalah kesemestian Sebab kamu bukanlah Sang merdeka .................xvyztsk Ha..............ha.................ha............... Untukmu Aceh berhentilah menangis Adalah seharusnya Sebab kamu bukanlah sang nista .................xvyztsk Ha..............ha.................ha............... Untikmu Aceh Merdekalah.............. Merdekalah................. Merdekalah................. Pada hakikatnya hakikat 24/01/09 14.00 wita Jasper UH Saat mo tertawa untuk Aceh

bertemu

Kerak-kerak bumi kulipat kurapatkan dan kuperas, kuharap mata kaki kita dapat berdiri berhimpit tak ada jarak, wajahmu dalam potret berbingkai ujung mataku, warnanya tersusun dengan rasaku, kagumku pada harapan itu. Mungkin kita bertemu? Jawaban pasti untuk menghibur kesedihan atau bahagia. Kau atau aku ada jawaban tapi itu adalah kemungkinan. Harapan adalah saling mendamba dan bertemu...lagi. semoga............. 29/11/06 02:42 wita Saat lagi menemani dian n yohan di mks

beranjak

Cepatlah beranjak dari ujung jalan itu sejak kau putuskan untuk pergi Biarkan ekor mataku tidak melihat lagi bayangmu, biar kerlap-kerlip bintang yang mencuri perhatianku tetap terjaga sampai pagi dan menemaniku melayang jauh dari kebahagiaan itu. 11/12/06 23:22 wita Saat di konstan faisal 14 makassar

pagi

Senyum pagi, kemilau bening air kecemerlangan terpancar dari setiap ketulusan hidup, kerendahan hati menghias laku hidup berturut-turut damai dalam perjalanan hidup. 29/10/2006 09:21 WIB Purwerejo, saat tugas posko kesehatan IDI-Vitazone

kenyataan hidup

Selamat datang kenyataan hidup, genggam mimpi-mimpi jadi kenyataan, nantikan aku digerbang bahagia, kan kubawa terbang kenegriku, negri kedamaian. Merasakan ketulusan cinta warnai dengan keikhlasan lembut. Dekaplah dan jangan lepaskan diriku kan kupenuhi janji kita berdua untuk segera terbang selamat datang gerbang cintaku. Ku kan tetap bersama meraih kenyataan hidup, cintaku. 29/10/2006 19:03 WIB Purwekerto, saat tugas posko kesehatan IDI-Vitazone

Satu

Satu pegangan itu cinta, satu tumpuan itu kasih, satu makna adalah cita rasa, satu harapan itu keagungan, satu kepercayaan itu ikhlas, satu impian itu kebenaran, untukmu yang satu tidak berdua. Kememujamu dalam relung-relung ketidaksadaranku.amin……….. 04/11/2006 23:38 WIB Stasiun cikini lagi ngumpul diwarungnya si ambon he…….he……..

Banyak warna

Banyak warna yang mulai terkelupas dikanvas hidup, renung-renunglah pada hening yang menanggung, kemilau warna dalam galau yang ambigu, senyum-senyumlah pada warna yang merona biar waktu mampu memaknai warna, hingga terjawab warna yang tak tersebut dalam nama-nama, semoga…. 2006

Meraba Rupa

Seandainya waktu adalah keheningan Maka biarlah kita menjadi detak-detak Keriuhan yang membuncah, Yang terletak di dua arah tak beraturan Mencoba saling menatap Dan meraba rupa Dalam sketsa yang sangat abstrak. Kita berdua mungkin tersenyum Mendapati kerumitan Untuk mengingat Wajah kita masing-masing. Mungkin terdiam Mendapati tak sepotongpun garis tercipta untuk mengenang riasan wajah. Atau mungkin tak ada apa-apa dalam waktu sekejap memaknai rasa yang bingung kita ungkapkan sebab rasa kita sudah cukup terbebas dari himpitan dada yang mencoba ikut merasakan tanda-tanda cinta yang guram. Biarlah tumbuh-tumbuh sesukanya mendekati cahaya yang mencuri perhatiannya kepermukaan hidup dan melepaskan kecambah rindu. 10/11/2006 16:40 wita Batua mks, saat mencuci
Ketika hembusan nafas kita bertemu semoga adalah fitrah pencarian dua jiwa yang saling mengenali ketunggalannya, merasakan hangat usapan kulitmu mengenalkanku pada diriku yang ada didirimu merabai hatimu dengan detak jantungmu yang bergerak cepat melenakan kita untuk selalu menyayangi jiwa kita. 15/11/2006 21;34 WITA Watampone,saat menemani dian n yohan

hari pertama ramadhan

ramadhan kali ini sungguh banyak yang tidak berubah..... dualisme karakter bahkan lebih terjebak dalam satu individu, kearin begitu tapi setelah ramadhan tiba semuanya menjadi begini dan setelah ramadhan berlalu kembali lagi sepeti begitu..... apa ramadhan harus ada yang menjadi begitu?ato kita tetap mempertahankan diri kita yang begini? tiba-tiba hari ini kita sangat mudah memberikan sedekah atau infaq kepada orang-orang dengan dilandasi oleh rasa iba dan kasihan, menurutku itu adalah hal keliru karena setiap kita yang terlahir dimuka bumi ini pasti punya cara untuk mempertahankan hidupnya.....seyogyanya kita memberikan sesuatu kepada orang lain tidak dilandaskan pada rasa iba dan kasihan melainkan atas cita rasa peribadatan yang terinternalisasi didalam diri orang-orang yang menganut agama apapun. mestinya memberi kepada orang lain adalah manifestasi eksistensi kemanusiaan kita yang memiliki dan tidak memiliki sekaligus. memiliki dan tidak memiliki yang kemudian menjadi alat interk